Menikmati keindahan selama berada di kawasan ekowisata Krakatau tidak hanya dengan mendaki atau pun trekking ke gunung Anak Krakatau, masih banyak keindahan lain yang dapat disajikan. Aktifitas lain yang lebih seru dan menyenangkan yaitu Snorkling. Anda dapat menyaksikan keindahan biota di bawah laut di kawasan Krakatau bahkan di spot snokrling inilah menjadi salah satu rekomendasi oleh semua penyedia layanan liburan yang akan menuju kawasan Krakatau karena keindahannya. Sebuah kawasan yang masih berada dalam kawasan Cagar Alam Krakatau, Lampung Selatan. Lagoon Cabe.
Entah mengapa nama tempat ini dinamakan demikian. Dan sesaat saya menanyakan kepada penduduk setempat yang juga menjadi nakhoda dan awak kapal saya dan serta tinggal di pulau Sebesi, kalau nama tempat ini sebenarnya adalah Labuhan Cabe. Konon wilayah yang masih menyatu dengan pulau Rakata ini banyak ditanami cabe sebelum akhirnya hilang karena sering munculnya letusan-letusan gunung Krakatau. Namun kemudian menjadi lebih terkenal dengan nama Lagoon Cabe. Mungkin karena pengucapan orang 'bule' yang kurang pas sehingga diplesetkan dengan nama Lagoon Cabe dan terasa lebih bernilai komersil.
Untuk bisa menikmati keindahan Lagoon Cabe yang terletak di sekitar pulau Rakata, perjalanan harus ditempuh sekitar setengah jam menggunakan kapal kayu bermotor dari gunung Anak Krakatau. Sepanjang perjalanan menuju Lagoon Cabe, Anda akan terpukau dengan pulau Rakata yang terjaga kelestariannya secara alami. Rimbunan pohon-pohon yang menyerupai hutan dan sepertinya masih belum terjamah oleh manusia. Hutan perawan. Selain itu, di pinggir pantai terlihat deburan ombak menghentak ke pinggir pantai dengan terdapat banyak bebatuan dengan ukuran yang tidak terlalu besar yang merupakan hasil dari muntahan gunung Krakatau sebelumnya.
Sesampai di spot snorkling, Anda akan terpukau dengan kondisi terumbu karang di kawasan Lagoon cabe masih terawat dengan baik dan memiliki berbagai jenis terumbu karang, salah satunya berbentuk bunga kol. Jumlah ikan di spot ini juga cukup bervariatif namun tidak saya temukan ikan badut sepanjang spot snorkling ini. Lobster, ikan warna-warna yang saya juga tidak tahu namanya banyak di seputaran Lagoon Cabe. Selain bersnorkeling, Anda dapat berenang dan beristirahat di pantai di sekitar Lagoon Cabe.
Entah mengapa nama tempat ini dinamakan demikian. Dan sesaat saya menanyakan kepada penduduk setempat yang juga menjadi nakhoda dan awak kapal saya dan serta tinggal di pulau Sebesi, kalau nama tempat ini sebenarnya adalah Labuhan Cabe. Konon wilayah yang masih menyatu dengan pulau Rakata ini banyak ditanami cabe sebelum akhirnya hilang karena sering munculnya letusan-letusan gunung Krakatau. Namun kemudian menjadi lebih terkenal dengan nama Lagoon Cabe. Mungkin karena pengucapan orang 'bule' yang kurang pas sehingga diplesetkan dengan nama Lagoon Cabe dan terasa lebih bernilai komersil.
Untuk bisa menikmati keindahan Lagoon Cabe yang terletak di sekitar pulau Rakata, perjalanan harus ditempuh sekitar setengah jam menggunakan kapal kayu bermotor dari gunung Anak Krakatau. Sepanjang perjalanan menuju Lagoon Cabe, Anda akan terpukau dengan pulau Rakata yang terjaga kelestariannya secara alami. Rimbunan pohon-pohon yang menyerupai hutan dan sepertinya masih belum terjamah oleh manusia. Hutan perawan. Selain itu, di pinggir pantai terlihat deburan ombak menghentak ke pinggir pantai dengan terdapat banyak bebatuan dengan ukuran yang tidak terlalu besar yang merupakan hasil dari muntahan gunung Krakatau sebelumnya.
Sesampai di spot snorkling, Anda akan terpukau dengan kondisi terumbu karang di kawasan Lagoon cabe masih terawat dengan baik dan memiliki berbagai jenis terumbu karang, salah satunya berbentuk bunga kol. Jumlah ikan di spot ini juga cukup bervariatif namun tidak saya temukan ikan badut sepanjang spot snorkling ini. Lobster, ikan warna-warna yang saya juga tidak tahu namanya banyak di seputaran Lagoon Cabe. Selain bersnorkeling, Anda dapat berenang dan beristirahat di pantai di sekitar Lagoon Cabe.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar